23 Permainan Tempo Dulu Yang Sudah Jarang Di Mainkan pada Masa Sekarang

23 Permainan Tempo Dulu Yang Sudah Jarang Di Mainkan pada Masa Sekarang




Zaman ketika saat masih kecil adalah saat dimana anak mulai bermain dengan dunia nya termasuk dengan teman - teman nya , dimana saat mereka mulai berkembang dan mengenal lingkungan sekitar , termasuk mengenal berbagai macam permainan, Saat dimana Mereka bisa berlari-larian, loncat ke sana loncat ke sini. Sesekali jatuh, lalu bangun lagi. Mereka tertawa dengan begitu polosnya. Ada yang tidak memakai sandal, ada yang sambil menahan ingus, ada yang sambil sesekali membetulkan kaosnya yang kedodoran. Mereka begitu bahagia dengan kepolosannya.
Dulu saat kita masih kecil, kita dipaksa-paksa mama untuk tidur siang. Kita dipaksa untuk makan. Kita dipaksa untuk mandi. Tapi sekarang, bahkan kita harus nyuri-nyuri waktu  untuk sekedar rebahan. Boro-boro bisa tidur siang. Kita juga harus berusaha untuk tetap makan di sela-sela kesibukan. Kita bahkan sering tidak sempat mandi di sore hari. Ah, banyak hal yang dulu tidak mau kita lakukan tapi sekarang justru sangat kita inginkan.

Ada beragam jenis permainan yang umum dimainkan oleh anak anak di indonesia, tetapi kelihatannya di banyak daerah permainan permainan tradisional ini telah mulai ditinggalkan oleh anak anak. mereka lebih sukai dengan mainan mainan modern.

Berikut merupakan 23 Permainan Tempo Dulu Yang Sudah Jarang Di Mainkan Pada Masa Sekarang :

1. Bentengan





Permainan ini dimainkan oleh dua grup, masing–masing grup terbagi dalam 4 hingga 8 orang. Ke-2 grup lalu bakal pilih satu tempat juga sebagai markas, umumnya suatu tiang, batu atau pilar yang dikatakan sebagai “benteng”. Maksud paling utama permainan ini yaitu untuk menyerang serta menggantikan “benteng” lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang sudah diambil oleh lawan serta meneriakkan kata benteng.
Kemenangan dapat juga dicapai dengan “menawan” semua anggota lawan dengan menyentuh badan mereka. Untuk memastikan siapa yang memiliki hak jadi “penawan”, ditetapkan dari siapa yang terakhir menyentuh “benteng” mereka.

2. Congklak



Congklak yaitu satu permainan tradisional yang di kenal dengan beragam jenis nama di semua Indonesia. Umumnya dalam permainan, sejenis cangkang kerang dipakai juga sebagai biji congklak apabila tak ada, kadang-kadang dipakai juga biji-bijian dari tumbuhan. Permainan congklak dikerjakan oleh dua orang. Dalam permainan mereka memakai papan yang diberi nama papan congklak serta 98 (14 x 7) buah biji yang diberi nama biji congklak atau buah congklak. Biasanya papan congklak terbuat dari kayu serta plastik, sedang bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak ada 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang sama-sama bertemu serta 2 lobang besar di ke-2 ujungnya. Tiap-tiap 7 lobang kecil di segi pemain serta lobang besar di segi kanannya dikira juga sebagai punya sang pemain.
Pada awal permainan tiap-tiap lobang kecil berisi tujuh buah biji. Dua orang pemain yang bertemu, salah seseorang yang mengawali bisa pilih lobang yang bakal di ambil serta menempatkan satu ke lobang di samping kanannya dan sebagainya. Apabila biji habis di lobang kecil yang diisi biji yang lain, ia bisa mengambil biji-biji itu serta meneruskan isi, dapat habis di lobang besar kepunyaannya jadi ia bisa meneruskan dengan pilih lobang kecil di sisinya. Apabila habis di lubang kecil di sisinya jadi ia berhenti serta mengambil semua biji di segi yang bertemu. Namun apabila berhenti di lobang kosong di segi lawan jadi ia berhenti serta tak memperoleh apa-apa. Permainan dikira usai apabila telah tak ada biji lagi yang bisa di ambil (semua biji ada di lobang besar ke-2 pemain). Pemenangnya yaitu yang memperoleh biji paling banyak.

3. Kelereng




 Kelereng yaitu mainan kecil berupa bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat. Ukuran kelereng sangatlah berbagai macam, biasanya 1, 25 cm. Permainan kelereng ini umumnya dimainkan oleh anak sekolah basic usia 7 th.. Nyatanya, kelereng dapat juga diketemukan di belahan dunia lain. Mulai sejak era ke-12, di Prancis, kelereng dimaksud dengan bille, berarti bola kecil. Lain perihal di Belanda, kelereng di kenal dengan nama knikkers. Di Inggris ada arti marbles untuk menyebutkan kelereng. Marbles sendiri dipakai untuk menyebutkan kelereng terbuat dari marmer yang dihadirkan dari Jerman.

4. Galasin



Galah Asin atau di daerah lain dimaksud Galasin atau Gobak Sodor yaitu sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini yaitu suatu permainan group yang terbagi dalam dua group, dimana semasing tim terbagi dalam 3–5 orang. Inti permainannya yaitu menghadang lawan agar tak dapat lolos melalui garis ke baris paling akhir dengan cara bolak-balik, serta untuk mencetak kemenangan semua anggota group mesti dengan cara komplit lakukan sistem bolak-balik dalam ruang lapangan yang sudah ditetapkan. Permainan ini umumnya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau dapat pula dengan memakai lapangan sisi empat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi jadi 6 sisi. Garis batas dari tiap-tiap sisi umumnya di beri sinyal dengan kapur. Anggota group yang memperoleh giliran untuk melindungi lapangan ini terdiri dua, yakni anggota group yang melindungi garis batas horisontal serta garis batas vertikal. Untuk anggota group yang memperoleh pekerjaan untuk melindungi garis batas horisontal, jadi mereka bakal berupaya untuk menghambat lawan mereka yang juga berupaya untuk melalui garis batas yang telah ditetapkan juga sebagai garis batas bebas. Untuk anggota group yang memperoleh pekerjaan untuk melindungi garis batas vertikal (biasanya cuma satu orang), jadi orang ini memiliki akses untuk keseluruhnya garis batas vertikal yang terdapat di dalam lapangan. Permainan ini sangatlah mengasyikkan sekalian sangatlah susah lantaran tiap-tiap orang mesti senantiasa berjaga serta lari secepat-cepatnya bila dibutuhkan untuk mencetak kemenangan.

5. Gasing




Gasing yaitu mainan yang dapat berputar pada poros serta berkesetimbangan disuatu titik. Gasing adalah mainan tertua yang diketemukan di beragam website arkeologi serta masih tetap dapat dikenali. Beberapa besar gasing di buat dari kayu, meskipun kerap di buat dari plastik, atau beberapa bahan lain. Kayu diukir serta dibuat sampai jadi sisi tubuh gasing. Tali gasing biasanya di buat dari nilon, sedang tali gasing tradisional di buat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berlainan tergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

6. Kasti


Kasti atau Gebokan adalah sejenis berolahraga bola seperti berolahraga softball atau baseball. Permainan yang dikerjakan 2 grup ini memakai bola tenis juga sebagai alat untuk menembak lawan serta tumpukan batu untuk disusun. Siapa saja yang sukses menumpuk batu itu dengan cepat tanpa ada terserang pukulan bola yaitu grup yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditetapkan dulu grup mana yang bakal jadi penjaga awal serta grup yang dikejar dengan suit. Grup sebagai penjaga mesti selekasnya menangkap bola secepat-cepatnya sesudah tumpukan batu roboh oleh grup yang dikejar. Jika bola sukses menyentuh lawan, jadi grup yang anggotanya tersentuh bola jadi penjaga tumpukan batu.

7. Layang-layang


Permainan layang-layang, juga dikenali dengan nama wau adalah satu aktivititas menerbangkan layang-layang tersebut di hawa. Pada musim kemarau di Indonesia anak-anak senantiasa bermain layang-layang lantaran anginnya besar.

8. Petak Umpet


Diawali dengan Hompimpa untuk memastikan siapa sebagai “kucing” (bertindak juga sebagai pencari rekan-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nanti bakal memejamkan mata atau berbalik sembari berhitung hingga 25, umumnya dia menghadap tembok, pohon atau apa sajakah agar dia tak lihat rekan-temannya bergerak untuk bersembunyi. Sesudah hitungan sepuluh, awalilah ia beraksi mencari rekan-temannya itu. Bila ia temukan rekannya, ia bakal menyebutkan nama rekannya yang dia dapatkan itu. Yang seru yaitu, saat ia mencari, ia umumnya mesti meninggalkan tempatnya. Tempat itu bila disentuh oleh rekan yang lain yang bersembunyi jadi batallah seluruhnya rekan-rekan yang sudah diketemukan, berarti ia mesti mengulang lagi, di mana-teman-teman yang telah ketemu dibebaskan serta bakal bersembunyi lagi. Lantas si kucing bakal mengkalkulasi serta mencari lagi.Permainan usai sesudah seluruhnya rekan diketemukan. Serta yang pertama diketemukanlah sebagai kucing selanjutnya. Ada satu arti lagi dalam permainan ini, yakni “kebakaran” yang disebut disini yaitu apabila rekan kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing dikarenakan diberitahu oleh rekan kucing yang sudah diketemukan lebih dahulu dari persembunyiannya.

9. Yo-Yo


Yo-yo yaitu satu permainan yang tersusun dari dua cakram memiliki ukuran sama (umumnya terbuat dari plastik, kayu, atau logam) yang dikaitkan dengan satu sumbu, dimana tergulung tali yang dipakai. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedang satu ujung yang lain bebas serta umumnya di beri kaitan. Permainan yo-yo yaitu salah satu permainan yang popular di banyak sisi dunia. Yo-yo dimainkan dengan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah, memegang yo-yo, serta melemparkannya ke bawah dengan gerakan yang mulus. Pada saat tali terulur pada sumbu, dampak giroskopik bakal berlangsung, yang memberi saat untuk lakukan sebagian gerakan. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yo-yo bisa dikembalikan ke tangan pemain, dimana tali bakal kembali tergulung dalam celah sumbu

10. Balap Karung



Balap karung yaitu salah satu lomba tradisional yang popular pada hari kemerdekaan Indonesia. Beberapa peserta harus memasukkan sisi bawah tubuhnya ke karung lalu berlomba hingga ke garis akhir. Walau kerap memperoleh kritikan lantaran dikira meningkatkan semangat persaingan yg tidak sehat serta juga sebagai aktivitas hura-hura, balap karung terus banyak didapati, 

11. Egrang



Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantaiatau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun[1].
Egrang di Indonesia biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi lain juga dimainkan pada saat upacara sunatan.



12. Boi-Boian



Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang.

Cara Bermain": 


Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.


13. Gatrik



Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.

Cara Bermain: 


Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.

14. Lompat Tali



Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.


Cara Bermain: 


Permainan lompat tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya. 

Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas lutut pemegang tali; (2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.



15. Ular Naga



Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).


Cara Bermain: 


Anak-anak berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan. 
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang".
Setelah itu, si "induk" --dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.

16. Engklek



Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.

Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.


Cara Bermain: 



17. Pletokan



Pletokan dibuat dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.

Cara Bermain: 



Cara menembak adalah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar ± 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana perang-perangan.


18. Bekel



Permainan bekel umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan tapi permainan ini juga bisa dimainkan oleh anak laki-laki. Bekel merupakan permainan melontarkan bola ke atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat bersamaan harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan tingkat kesulitan yang dijalankan.


19. Monopoli



Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan.


Cara Bermain: 


Setiap pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.

20. Gamebot



Permainan ini sangat terkenal hampir di setiap SD di seluruh Indonesia para era di bawah tahun 2000. Nama sebenarnya dari permainan ini adalah Gameboy Cuma entah kenapa disini lebih terkenal dengan sebutan Gamebot. Uniknya game ini disewakan ditiap sekolah oleh abang abang yang jika waktu bermain kita telah habis maka si abang pemilik gamebot akan menarik tali yang terikat pada gamebot yang artinya gamebot tersebut harus disimpan.


22. BEPE alias Boneka Kertas



Jenis mainan ini menjadi mainan wajib anak anak perempuan era tahun 2000 ke bawah.. Bentuknya bermacam macam, ada yang Barbie, Sailormoon, malah Tokoh Disney pun ada..

23. Tazos



Tazos adalah mainan anak berupa disk kecil yang biasanya bergambar tokoh-tokoh kartun anak-anak. Tazos pertama kali dibuat oleh Frito-Lay, yaitu sebuah perusahaan yang merupakan anak perusahaan dari Pepsi Ltd yang berada di Amerika.


Tazos dibuat sebagai mainan hadiah snack ringan pada masa itu (walaupun ada yang menjual tazos secara terpisah). bagi anak-anak, mengoleksi tazos adalah satu hal yang sangat menarik, hal ini kemudian memicu kenaikan penjualan produk-produk yang memberikan hadiah tazos pada setiap penjualanya.

Karna kesuksesanya itulah maka kemudian tazos menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan produk anak-anak, bahkan di tahun 1992 , terjadi invasi besar-besaran dimana tazos mulai dipakai di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

bentuk Tazos sendiri sebetulnya bermacam-macam, mulai dari lingkaran, segi delapan, sampai lingkaran bergerigi (bentuk inilah yang paling terkenal di Indonesia). bahan dasar pembuatanya pun bermacam-macam. ada yang dibuat dari plastik,seng, dan bahkan beberapa seri telah dihasilkan dari karton atau aluminium (seperti Australian Yu-Gi-Oh! Metallix seri. Tazos mulai menampilkan gambar-gambar karakter Looney Tunes, tetapi di seluruh dunia juga fitur Pokémon, The Simpsons, Star Wars, AFL dan NRL, Beyblades dan banyak lagi.


Tazos bisa dikoleksi dengan membeli produk makanan yang meberi hadiah tazos, atau dengan memainkanya (dimainkan dengan teman kita, jadi intinya kalo kita menang, tazos teman kita menjadi milik kita).

Di Indonesia sendiri, tazos bisa didapatkan dengan membeli makanan ringan chiki.

demikianlah permainan yang mungkin waktu kecil pernah kita mainkan meskipun belum semua nya , namun kini Seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan jaman, kini permainan permainan yg dulu sering kita mainkan waktu kecil telah mulai terlupakan.. Bisa dilihat secara nyata bahwa kenyataannya anak kecil jaman sekarang sudah mulai bermain dengan hal hal yang berbau tekhnologi.. Seperti Internet, Game Online, PC Game bahkan Jejaring Sosial. Semoga permainan Tradisional ini bisa berjaya dan berkembang kembali di kemajuan zaman sekarang ini.....

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

4 komentar

Write komentar
20 April 2018 at 13:00 delete

sudah jarang ngliat anak anak main permainan seperti itu

Reply
avatar
20 April 2018 at 13:08 delete

waktu saya kecil sering main engklek

Reply
avatar
31 October 2019 at 17:16 delete

Wkwk Jadi inget banget jaman kecil dulu

Reply
avatar

Ketentuan Berkomentar :

1. Link Aktif tidak akan Di tampilkan.
2. Gunakan fasilitas Name/URL untuk menempatkan link anda
3. Dilarang berkomentar diluar topik artikel ( sara, pornography, provokasi dan promosi produk )
4. Dilarang komentar spam
5. Berkomentarlah dengan baik dan sopan

Selamat Berkomentar ... :) EmoticonEmoticon