Dampak Buruk Kecanduan Game

Dampak Buruk Kecanduan Game




Selain CyberCrime dampak negatif yang lain tanpa sadar kini sedang menjangkiti para penerus bangsa ini. Dari anak-anak hingga remaja kecanduan pada permainan games seperti playstation , Game Online, baik di Hp ataupun PC.

                Di indonesia sekarang anak-anak sangat cenderung menyukai bermain ke warnet apalagi kalau bukan main game atau tidak mereka memainkan facebook, paling sering mereka memegang gadget mereka di bandingkan bermain teman sebayanya. Mereka lebih suka bermain game mereka yang menyebabkan terkadang mereka lupa waktu akan keasikan bermainkan game tersebut.

             Di negara asalnya, jepang, games diminati sebagai selingan para pelajar  atau pekerja kantoran untuk menghilangkan jenuh dan ketegangan akibat jadwal pelajaran dan pekerjaan yang padat. Namun para remaja kita menjadikan games sebagai menu utama sehingga menimbulkan dampak negatif sebagai berikut :
1.         Ketergantungan, merusak hubungan keluarga/sosial, rusaknya disiplin kehidupan, melemahnya tanggungjawab pada tugas utama seperti belajar pada para pelajar.

2.         Malas menulis, menggambar ataupun melakukan aktivitas sosial.

3.         Anak dapat berperilaku pasif atau sebaliknya anak akan bertindak sangat aktif atau agresif.

4.         Penyakit semacam nyeri sendi yang menyerang anak-anak pecandu video game yang melanda anak bangsa berusia tujuh tahun di London dikenal dengan fenomena “ Repetitive Strain Injury “ ( RSI ).

5.         Muncuknya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak karena tanpa sepengetahuan orangtua, anak-anak “ mengkonsumsi “ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Misalnya pembunuhan yang dilakukan anak sekolah di Amerika, dapat dikaitkan langsung dengan adegan-adegan televisi , video dan komputer games bermuatan kekerasan dan sadistis yang sering di tonton nya.

6.         Cahaya yang terlalu terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan anak yaitu mata, yang dapat menyebabkan mata anak menjadi mines atau rabun jauh.

7.         Di jajakan nya secara terbuka dan tanpa penghalang berbagaimateri bermuatan seks, kekerasan dan lain-lain.

             Akhirnya kemajuan TIK sangat membutuhkan kendali dan pemanfaatan benar-benar positif. Di butuhkan kerjasama orang tua , sekolah dan masyarakat dalam mewujudkan nya. Orang tua harus mampu membatasi dan mengarahkan kalau perlu melarang putra-putrinya menggunakan atau menjalankan peralatan atau progran yang belum sesuai dengan perkembangan usia dan mentalnya. Orang tua sebaiknya mendampingi pada saat suatu program dijalankan hingga bisa memberikan arahan tentang hal yang benar dan salah sehingga anak terhindar dari perbuatan yang bisa merusak mental dan masa depan anaknya.


             Masyarakat pun ikut bertanggung jawab dalam hal ini.  Jangan hanya karena memikirkan unsur keuntungan semata, tanpa sadar bisnis mereka merusak moral para remaja. Dampak jangaka panjangnya adalah menurun nya kualitas SDM dan akan berakibat pada rendahnya produktifitas bangsa. Sungguh hal yang amat tidak kita harapkan bukan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Ketentuan Berkomentar :

1. Link Aktif tidak akan Di tampilkan.
2. Gunakan fasilitas Name/URL untuk menempatkan link anda
3. Dilarang berkomentar diluar topik artikel ( sara, pornography, provokasi dan promosi produk )
4. Dilarang komentar spam
5. Berkomentarlah dengan baik dan sopan

Selamat Berkomentar ... :) EmoticonEmoticon